Madeline Stuart, Model Profesional dengan Down Syndrome
Sumber: https://www.facebook.com/madelinesmodell

Kata Alkitab / 23 July 2015

Kalangan Sendiri

Madeline Stuart, Model Profesional dengan Down Syndrome

Theresia Karo Karo Official Writer
6009
Selamat Hari Anak Nasional! Hari ini 23 Juli 2015, merupakan perayaan untuk menghormati hak-hak anak di Indonesia. Salah satu anak yang bisa menjadi inspirasi bagi kita adalah Madeline Stuart.

Remaja putri asal Australia ini berhasil mendobrak stigma masyarakat atas anak-anak dengan down syndrome. Meskipun dia tidak seperti anak kebanyakan, Madeline tetap berhak untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang model profesional.

Saat remaja berusia 18 tahun ini serius dengan pencapaiannya, Madeline juga berjuang untuk mendapatkan berat badan yang proposional. Meskipun dengan proses yang membutuhkan waktu, dia tidak menyerah. Akhirnya dia berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kilogram dan memperoleh tubuh yang sehat.

Gadis yang dipanggil Maddy ini ingin menunjukkan bahwa down syndrome bukanlah alasan untuk berhenti berharap dan mewujudkan impian. Dia juga ingin mengubah cara pandang yang mendiskriminasi orang-orang dengan keterbatasan.

Melalui akun Facebook miliknya, Maddy berharap agar dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik. “Modeling dapat mengubah pandangan orang-orang terhadap down syndrome. Keterbukaan akan membuka jalan untuk penerimaan serta pengakuan,” tulisnya.

Terinspirasi dari cita-citanya, fashion brand EverMaya membantunya mewujudkan impiannya untuk menjadi model. Maddy dipanggil untuk menjadi model aksesoris mereka. Inner beauty yang dipancarkannya selama menjalani pemotretan ini juga yang kemudian menariknya menjadi model dari merek pakaian olahraga Manifesta. Pihaknya juga mengaku terinspirasi dengan kegigihan Maddy untuk mencapai cita-citanya.

“Selama bertahun-tahun, Madeline telah berusaha keras untuk melawan setiap kesulitan yang dialaminya, dari dalam maupun luar, terkait down syndrome. Dengan menari, berenang, dan cheerleading, ia berjuang keras untuk kekuatan jantung dan tubuhnya. Dan melalui karir modeling, ia ‘memaksa’ banyak orang untuk berpikir ulang tentang seperti apa standar ‘cantik’ itu,” ungkap pihak Manifesta.

Kecintaannya untuk berpose di depan kamera, berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang keindahan. Namun, Maddy tidak berjuang sendiri. Orang tua dan keluarganya benar-benar mendukung mimpinya untuk menjadi model profesional.

“Saya ingin orang lain berhenti mengatakan ‘maaf’, saat mereka tahu anakku menderita down syndrome, karena itu adalah pendapat yang naif”, ungkap ibu Maddy, Rosanne.

Menurutnya, Maddy telah membuktikan kepada banyak orang, bahwa para penderita down syndrome bisa melakukan apa saja, sama seperti orang pada umumnya. Selain itu, baginya Maddy adalah berkat luar biasa dalam kehidupannya. Dan dia akan tetap mendukung keputusan putrinya untuk menjadi model profesional.

Bagi para orang tua, ketahuilah bahwa anak merupakan anugerah yang dipercayakan Tuhan kepada Anda. Dalam perjalanannya, setiap orang tua diberi kesempatan untuk menggunakan otoritas menjalankan tanggung jawabnya. Apakah akan menggunakannya dengan baik atau justru membuang kesempatan yang mulia ini?

Terlepas dari keadaan atau kondisi anak, ketahuilah bahwa Tuhan telah memercayakan mereka kepada Anda. Tetaplah kenakan kasih dalam merawat dan membesarkan mereka.
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda” (Mazmur 127:3). Orang tua berperan besar dalam perkembangan mereka. Selain itu, anak-anak juga berhak untuk menerima kasih sayang, perlindungan, dan mewujudkan impiannya.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami